Kamis, 13 Agustus 2009

sEbuAh kAta yAnG hILaNg ePs.1

Bocah itu memanggil-manggil nya, meneriakkan namanya meminta tolong. Semakin nyata, semakin membuat rasa bersalahnya semakin besar, ia mencoba menarik tangannya dengan erat, seluruh tenaga ia kerahkan, ia merasa tangnnya semakin licin, pegangan tangannya meregang, bocah itu kini semakin panik dan terus berteriak dengan penuh ketakutan. Namun ia tak bisa mempertahankan bocah itu, genggaman tangannya semakin licin, ia berusaha lebih keras untuk tetap mempertahankan tapi tangan bocah itu merosot cepat dari tangannya, ia hilang kendali, mencoba meraih tangan bocah itu namun tak bisa, bocah itu jatuh ke dalam sungai yang curam dan hilang dibawa arus yang deras, dan teriakan bocah itu menggema ditelinganya, semakin keras, semakin dekat, semakin tajam.
“Kakak, tolong aku kak. Kakak.”
Nina terbangun dari tidurnya dengan nafas memburu, keringat bercucuran, jantungnya seolah berdetak lebih kencang dari biasanya. Akhir-akhir ini mimpi itu terus datang dan seolah-olah menginginkan sesuatu yang Nina tak bisa mengartikannya. Ia menyingkapkan selimut tebalnya hendak mengambil segelas air putih, sekembalinya dari dapur ketika menaruh gelas di meja kecil didekat tempat tidurnya Nina terpaku melihat foto dirinya dengan bocah yang ada di dalam mimpinya itu, ia ambil dan ia usap, sedikit lengket dan berdebu.
“Syla.” Bisiknya lirih.
Sh@
Kring!!!!!!!
Alarm jam berdering keras di dekat telinga Nina nyaring, dengan malas ia mematikan dan melihat pukul berapa.
“GAWAT!!” Pekiknya. “Aku kesiangan lagi.” Ia beranjak ke kamar mandi dengan tergesa.
“Sarapan dulu Na.” Kata Mamanya.
“Iya ma, nanti Nina sarapan di Rumah Sakit aja.” Sambil mencium pipi dan tangan mamanya.
“Kamu ini, nanti kamu lupa kalau sudah asyik dengan pasien-pasien mu itu.” Oma Nina menimpali.
“Oma, Nina janji deh nanti beli sarapan di jalan ok, Nina udah telat nih. Nina berangkat dulu semua.”
“Hati-hati nak.” Pesan mamanya.
“Itu anak kebiasaan deh Rin, bangun telat terus.” Oma sedikit mengeluh.
“Nggak tiap hari Ma.” Bela Mama Nina.
“Iya mama tahu Arin, tapi akhir-akhir ini Nina sering bangun telat, Mama khawatir Rin.”
“Iya Ma, Arin perhatikan emang udah dua minggu ini Nina sering telat berangkat kerja, nanti Arin coba tanya deh ma.”
“Iya itu lebih baik.”
tobe continue to eps.2......
Sh@

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas saran dan kritik yang membangun...terus simak kisah seru dari dhyvha_nAiNi ya....(^0^)V

 
Copyright 2009 Welcome to Cucuran Hati. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree