Jumat, 04 Desember 2009

sEbuAh kAta yAnG hILaNg ePs.04

cerita ini hanyalah fiktif belaka, mohon maaf apabila ada kesamaan tokoh, nama, sifat dengan anda, keluarga anda dan teman anda..... selamat membaca,,, salam suksesn by dhyvha_nAiNi

Sh@

Pagi cerah, langit cerah, dan udara sejuk yang membuat hati tenang dan segar. Nina menikmati hari liburnya, pagi-pagi sekali ia sudah bangun. Membuka jendela kamarnya, menghirup udara segar sebanyak ia mampu. Ia ingin menghirup udara sejuk pagi itu, serasa damai dan sehat. Selagi menikmati sejuknya udara pagi, sekilas Nina merasa ada yang memperhatikannya. Ia melihat sekeliling, kosong, ia hendak keluar kamar ketika ia mendengar bunyi KRASAK. Ia mengurungkan niatnya, ia kembali menyapukan pandangannya ke sekeliling. Ia menemukan satu sosok, memandangnya sejenak lalu hendak lari. Namun sosok itu tersandung dan jatuh, Nina segera keluar kamar untuk menemui sosok itu.

Beruntung sosok itu masih ada di sana, kelihatannya sosok itu terluka. Kesleo mungkin, Nina tidak tahu persis, tapi ia dekati sosok itu perlahan. Nina pegang pundaknya, perlahan sosok itu menoleh dan...

“Kamu?” Nina bertanya-tanya, sosok itu hanya tersenyum. “Siapa kamu?” tanya Nina kemudian.

“Edgard.” Jawab sosok itu polos.

“Nggak nanya namamu.”

“Busyet galaknya.”

“Ngapain pagi-pagi udah nongkrong di depan rumah saya, mau maling ya.” Tuduh Nina.

“Enak aja, emangnya nggak ada kerjaan lain apa.” Gerutu Edgard.

“Terus apa.”

“Ya....Cuma numpang lewat ajah.”

“Nggak mungkin, pasti ada alasan lain. Kalo nggak ngapain kamu pagi-pagi udah disini, kurang kerjaan ajah.”

Edgard terdiam sejenak, terlihat ia bingung mau menjawab apa. Namun sejurus kemudian wajahnya sedikit menunjukan kepercayaan diri, seperti sudah mendapat jawaban yang pasti.

“Boleh ikut sama aku sebentar.”

Sh@

Nina di bawa kesebuah taman di dekat kompleknya, iya bingung kenapa ia mau saja diajak oleh orang asing yang belum ia kenal. Nina berjalan dibelakang orang asing itu, ia mengamati gerak-geriknya, ia menyiapkan kuda-kuda siapa tau orang ini mau macam-macam.

“Udah deh, biasa aja kali kak. Nggak usah lebay.” Kata Edgard yang tau sikap Nina yang siap siaga.

“Kamu mau ngapain sebenarnya?”

“Tuh.” Cowok tengil yang bernama Edgard itu menunjuk ke satu arah lurus dari tempat mereka berdiri.

Nina mengikuti arah yang ditunjuk oleh Edgard, ada satu sosok yang tengah duduk di salah satu bangku taman, “Jason?” Nina mendekati sosok itu, ternyata benar ia adalah Jason kekasihnya.

“Hei.” Sapa Jason lembut.

“Hei.” Balas Nina sambil duduk di sebelah Jason.

“Thanks bro.” Jason berterimakasih kepada Edgard.

“Sama-sama bro.” Balas Edgard.

“Dia Edgard sepupu aku.” Jason menjelaskan.

“Oh, cowok tengil ini sepupu kamu.”

“What? Tengil?,enak ajah ganteng-ganteng begini di bilang tengil.” Sanggah Edgard.

Pagi itu serasa amat istimewa, Nina bahagia, Jason ada disampingnya. Meluangkan waktu, telah lama mereka tak bersama seperti ini, paling hanya satu malam di akhir pekan itupun sebentar karena terkadang Nina harus jaga malam di rumah sakit.

Sh@

Ai memandangi foto yang diberikan dokter Sebastian, ia pahami, kata dokter Sebastian disana ada gambar dirinya semasa kecil, bersama ibu, nenek dan kakak perempuannya. Dokter Sebastian menjelaskan jika ayahnya telah lama meninggal, kecelakaan.

“Mereka tinggal dimana om?” Ai bertanya dengan perasaan haru.

“Mereka sangat dekat dengan kita Ai, selama ini ternyata mereka ada didekat kita.”

Sh@

Nina baru keluar dari ruang dahlia, dia baru saja mengantar pasiennya. Ketika ia melewati taman yang ada didekat ruang dahlia ia melihat Ai sedang duduk termenung di bangku taman, ia dekati dan ia duduk di samping Ai.

“Hei.” Tegurnya.

Ai menoleh ke asal suara, Ai sedikit gugup namun ia segera dapat mengatasinya dengan senyum manis yang mengembang.

“Hei.”

“Aku liat kamu agak kurang bersemangat?” Nin memulai percakapan.

“Nggak kok kak, Ai hanya duduk santai mencari udara segar.” Jawab Ai sekenanya.

“Nggak sekolah? Ini masih jam sekolah lho.”

Ai menggeleng lemah, ia menatap Nina dengan perasaan haru. Nina menangkap kejanggalan dalam pandangan itu. Apa ini??,batin Nina, perasaan aneh tiba-tiba muncul ketika melihat mata polos Ai.

“Ada apa Ai, Cerita sama kakak?”

Ai diam sejenak, matanya terasa panas, ia tak tahan menahan gejolak jiwanya. Orang yang disampingnya ini, yang awal pertemuan dengannya begitu singkat, yang ia merasa nyaman didekatnya adalah kakak kandungnya. Ia tak tau harus berkata apa, kini ia mulai terisak, ingin rasanya ia mengatakan yang sesungguhnya, namun ia rasa belum saatnya.

“Ai telah temukan yang telah lama hilang dari Ai, begitu dekat dan nyata.”

Nina tak mengerti, kata-kata Ai membuatnya bingung. Ia tak ingin menerka-nerka, ia pandangi wajah polosnya, terlihat luka mendalam disana.

“Boleh Ai minta peluk kak.”

Nina mengangguk, “Sini.”

Ada getaran hebat yang dirasakan oleh Nina ketika memeluk gadis itu, serasa damai, serasa begitu akrab dan dekat.

Sh@

bersambung ke eps. 04

simak terus kisahnya ya....jangan lewatkan dan jangan lupa kasih komentar.... terima kasih atas kesetiaan nya membaca cerpen-cerpen saya....

by dhyvha_nAiNi

Selasa, 01 Desember 2009

siapa aku...........

kemarin....
senyum itu kulihat lagi
senyum menawan dari bibir manisnya
bertahun-tahun tak kulihat, ada getaran aneh ketika aku melihatnya...
apakah ini karena senang, atau karena rasa rindu, atau apa...
senyuman tulus yang ia berikan padaku,
setiap malam aku berharap agar dapat melihat kembali senyum itu..
senyuman paling manis dari kakak lelakiku....
ya kakak lelaki ku, aku hanya dapat mengatakannya begitu, karena dia selalu bilang
aku ini adik kecilnya,
rasa ku ini lebih dari adik kupikir, namun aku masih bimbang,
kakak, pastikan ....
pastikan kepadaku...
siapa aku di hatimu......
siapa aku di benakmu.....
siapa aku di hidup mu....
Sh@
nantikan cerbung baru dari dhyvha_nAIni......simak terus ya..
dan jangan lupa kasih komen.....terima kasih ^^

Sabtu, 28 November 2009

sEbuAh kAta yAnG hILaNg ePs.03

Sh@
“Kamu ini, datang bukannya bawa oleh-oleh yang enak-enak dan bagus-bagus. Ini malah kena luka begini, kamu ini habis main dimana sih.” Gerutu om Sebastian.
“Udah deh om, tadi Ai kesandung batu.” Ai tak mau kalah.
“Iya deh, ponakan om yang satu ini galak banget sih.” Sambil mencubit hidung Ai gemas.
“Auw,,,, Sakit tau om. Udah ah Ai mau pulang, capek.”
“Ngambek niy.” Goda om Sebastian.
Ai tak merespon godaan omnya itu, ia benar-benar pergi. Bukan karena ngambek, tapi karena ia merasa badannya diserang oleh rasa capai yang tak bisa ia tahan lagi.
“Yah, kok pulang siy. Ya udah deh, tapi masa langsung nyelonong gitu ajah. Salam nya mana.”
Dengan sedikit lemas, Ai mencium pipi omnya dan segera berlalu pergi. Dalam perjalanan pulang Ai tertidur pulas, rupanya ia benar-benar kelelahan. Ai terlalu memaksakan diri untuk bertemu dengan sang om, meski ia tau kondisi badannya tidak memungkinkan, karena Ai merasa omnya adalah pengganti papanya yang selalu sibuk dengan bisnisnya. Jadi tak heran kalau Ai sangat dekat dengan om Sebastian.
Setibanya Ai di rumah, tak seorangpun di sana, hanya ada para pembantu. Kata para pembantu mama Ai sedang pergi shoping ke Malaysia, papanya sedang ada perjalanan bisnis ke London. Ai sudah menduga sebelumnya, maka dari itu ia tak ambil pusing dan langsung menuju ke kamar tercintanya dan tertidur pulas.
Sh@
Nina merasa menemukan kembali bagian yang telah lama hilang dari dirinya, ia merasa hidup. Sebelumnya tak pernah ia merasa semangat yang membara untuk bekerja, semenjak ia berkenalan dengan gadis kelas tiga SMA itu hidupnya merasa berwarna.
Mendengar candanya, melihat keceriaannya, ke jailannya semua itu mirip dengan adik kecilnya. Nina merasa kian dekat dengan Ai, namun ia agak curiga kepada Ai. Karena bagi orang sehat, apa alasannya sering ke rumah sakit. Nggak mungkin hanya karena ingin bertemu dengannya atau dengan om nya, Nina jadi berfikir apa gerangan alasan Ai sering datang kerumah sakit?
Sh@
Jason Pramono, eksekutif muda yang amat setia dan mencintai Nina. Seorang pekerja keras, serius dan nggak romantis. Namun itulah yang membuat Nina jatuh hati kepadanya, sosok yang misterius, ganteng dan mengagumkan.
Dengan penampilan yang selalu rapih, dengan stelan jas putih, celana puth dan sepatu putih, dasi merah bergaris, begitu serasi dan tidak ketinggalan, kacamata minus yang selalu nangkring di batang hidungnya. Hari itu Jason mengenakan setelan kesukaannya, serba putih menandakan sebuah kesucian hati.
Ia menunggu dengan sabar di depan rumah sakit, hari itu Jason sengaja membatalkan semua janji dengan kliennya, hari itu ia ingin mengajak Nina makan malam karena hari itu merupakan hari jadi mereka. Sebelumnya Jason nggak pernah ingat, namun karena merasa malu kepada Nina yang selalu memberinya kejutan-kejutan manis di setiap hari jadi mereka, maka hari itu secara khusus ia datang dengan membawa bunga yang telah dipesan oleh sekretarisnya, maklum Jason nggak tau bunga apa yang disukai oleh wanita pada umumnya, karena itulah ia meminta tolong sekretarisnya untuk memilih bunga yang kini ada di genggamannya.
Nina sangat terkejut dengan pemandangan di depannya, Jason menjemputnya dengan rangkaian bunga mawar ditangannya. Ia tersenyum manis, merasa takjub dengan pemandangan yang ada.
Jason senang dengan respon itu, respon senyuman yang selalu membuatnya terpesona. Bagi Jason, Nina terlihat cantik ketika ia tersenyum. Karena sebuah lesung pipit yang indah akan menghiasi pipi manisnya, begitu menawan dan alami.
Jason mendekat, memberikan rangkaian bunga yang ia bawa.
“Happy Anniversary dear.” Sambil mencium pipi Nina mesra.
“Kamu inget?” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Nina.
Dengan sabar Jason menjawab dengan lembut. “Iya dong, masa iya lah.” Gurau Jason.
“Udah deh, jangan kaget gitu. Mending kita pergi dinner yuk.” Ajak Jason.
“Tapi aku belum ganti baju.” Rajuk Nina.
“Nggak pa-pa, aku udah bawain gaun buat kamu.” Sambil membukakan pintu mobil untuk Nina.
“Siap.” Tanya Jason kepada Nina.
Nina mengangguk pelan tanda setuju.
“Ok, berangkat.” Seru Jason bersemangat.
Mobil sedan metalik itu berlalu meninggalkan tempat parkir dengan kecepatan sedang menuju ke rumah makan tempat mereka akan makan malam.
Sh@
“OK, perkembangan kesehatan kamu cukup baik. Tapi inget kamu masih tetep harus minum obat, nggak boleh capek-capek.” Kata dokter Sebastian ringan, terkesan tak ada beban disana, dokter Sebastian sengaja untuk menutupi hal yang sesungguhnya, namun ia lupa jika pasiennya kini adalah keponakannya yang cerdas dan tak dapat di bohongi, karena Ai tahu akan resiko dari penyakit yang dideritannya.
“Udah deh om, kalau mau ngomong Ai mati sebentar lagi, ya ngomong ajah. Nggak usah di tutup-tutupin, memangnya Ai ini anak kecil yang polos yang masih bisa di bohongi.” Ai tersenyum pahit.
“Penyakit mu ini jenis leukemia tingkat akut Ai, harus ada donor sumsum agar...”
“Nggak usah om, ngrepotin orang ajah.” Jawab Ai singkat tanpa beban karena telah memotong pembicaraan omnya.
“Ai!!! Om serius.” Tegas omnya.
“Ai juga serius om, bukannya Ai nggak mau. Tapi Ai udah tau, kalau peluang hidup cuma sedikit.”
“Ai.”
“Udah ah om, Ai capek nggak mau bahas ini lagi. Kalau udah saatnya mau gimana lagi.”
“Kok kamu jadi putus asa gini, kita bisa berobat ke luar. Om mengakui peralatan medis di sini belum terlalu canggih.”
“Om!! Peralatan disini sudah sama canggihnya dengan luar negeri, waktu Ai study di Ausi, Ai konsultasi dengan dokter disana. Dan memang sudah nggak tertolong lagi.”
Om Sebastian menghela nafas, susah kalau berdebat dengan keponakannya ini. Matanya mulai terasa panas, hatinya perih. Ia tak ingin seperti ini, ia ingin menyembuhkan keponakan kesayangannya, om Sebastian terduduk lemas di kursi dokternya.
“Om.” Ai mendekat sambil memegang pundak omnya pelan. “Ai sayang om, Ai sayang semuanya yang sayang Ai. Dan Ai ingin, om bersikap biasa, jangan antar Ai dengan tangisan om, tapi antar Ai dengan senyum dan doa.”
“Ai.” Om sebastian lemas, ia merasa sangat tak berguna, tak bisa melawan penyakit ini.
Ai duduk di depan meja dokter Sebastian, ia memandangi omnya yang lemas. Baru pertama kali ia melihat omnya begitu sedih, sebelumnya om Sebastian selalu terlihat tegar dan selalu menghiburnya.
“Om, tentang keluarga kandung Ai. Ai pengen ketemu, om udah ada kabar?”
Sh@
tobe continue to eps. 4 ...................
simak terus ceritanya ya....jangan lewatkan dan jangan lupa kasih komen....
terima kasih... ^^

Senin, 16 November 2009

sEbuAh kAta yAnG hILaNg ePs.02

Sesampainya di rumah sakit Nina langsung menuju poli anak tempatnya bekerja, baru selangkah ia masuk ruangan semua mata tertuju padanya, Rizka sahabatnya memberi kode tanda bahaya. Nina mengangguk pelan sambil menelan ludahnya, ia sudah terlambat untuk kesekian kalinya dalam bulan ini, dan dokter Frizka pasti akan menegurnya dengan keras kali ini.

Ia mulai memasuki ruang kerjanya untuk mengganti baju seragamnya, sekilas ia melihat dokter Frizka lewat di depan ruang tempat Nina menukar bajunya. Dokter Frizka tak menoleh, tampaknya ia sedang sibuk, terdengar dari tegasnya ia memerintar para susternya untuk bergegas.

Sh@

Nina salah menduga jika dokter Frizka akan menegurnya, ia malah menyuruh Nina untuk menjadi asistennya di opersi kecil yang dilakukan pagi tadi, tak terlihat sedikitpun di wajah dokter Frizka berniat untuk menegurnya. Hari itu dokter Frizka begitu konsentrasi dengan pasien-pasien kecilnya.

Sh@

Nina termenung memeluk kedua kakinya dan menaruh dagunya di lututnya, matanya menatap kosong kearah televisi ia sama sekali tak menyimak acara yang sedang diputar, malam itu ia tak ikut makan malam, bu Arin cemas dan mendekatinya untuk bertanya kepada putri terkasihnya itu.

“Kamu kenapa nak, mama perhatikan akhir-akhir ini kamu sering merenung. Wajahmu murung, ada apa sayang? Cerita dong sama mama.” Bu Arin mengelus rambut Nina penuh kasih.

“Nggak pa-pa ma, Nina cuma inget sama ade’. Dan tiap kali Nina inget, rasa bersalah Nina bangkit dan semakin dalam.” Nina meletakkan kepalanya ke pangkuan bu Arin.

“Sudahlah nak, itu masa lalu. Dan itu semua bukan salah mu, kejadian itu merupakan kecelakaan.” Bu Arin menenangkan dengan kelembutannya.

“Ma, apa ade’ masih hidup? Apa ade’ baik-baik aja?” Nina mulai terisak.

“Nina! Listen to me, mama nggak pernah menyalahkan siapapun, mama nggak pernah menuntut kamu atas kesalahan yang sama sekali tidak pernah kamu lakukan. Mama sayang sama semua anak mama, jadi sayang, jangan lagi kamu menyalahkan diri kamu sendiri nak, dan mama yakin. Di mana pun adik kamu berada, ia pasti baik-baik saja.”

Nina menelungkupkan kepangkuan sang mama dalam, ia terisak, ia curahkan emosi hatinya dengan menangis di pangkuan sang mama. Malam itu Nina benar-benar menumpahkan segala beban dirinya, ia merasa benar-benar lega. Namun karena menangis semalaman akibatnya, keesokan harinya ia berangkat kerja dengan mata bengkak.

Sh@

Aima Nur Safitri, 18 tahun, cerdas, lincah, energik, supel, pandai merayu dan manis. Keponakan tersayang dari dokter Sebastian, baru pulang dari Australia. Ai biasa ia dipanggil, merupakan anak pintar di sekolahnya, ia baru selesai mengikuti pertukaran pelajar SMA di Australi selama 2 semester. Setibanya si air port ia langsung ngacir ke rumah sakit tempat om tercintanya bekerja, meskipun lelah melekat di tubuhnya tidak ia hiraukan, pantang baginya pulang sebelum bertemu dengan omnya. Ia menelpon omnya untuk tidak pergi sebelum ia sampai, ia benar-benar sangat rindu dengan omnya, om yang memanjakannya dari kecil dan mencurahkan perhatian juga kasih sayang melebihi orang tuannya yang sibuk dengan bisnis.

Sh@

Jam istirahat makan siang, Nina yang tidak terlalu sibuk siang itu berinisiatif untuk pergi ke kantin rumah sakit, karena siang itu ia merasa benar-benar kelaparan. Ia melewati dua ruangan untuk menuju ke kantin, ruang dahlia dan ruang cempaka. Diantara ruang dahlia dan ruang cempaka ada sebuah taman yang menghubungkan kedua ruangan tersebut, di tengah-tengah taman itu ada sebuah jalan setapak dari semen yang memang sengaja dibuat. Nina dari ruang cempaka melewati jalan setapak itu untuk menuju ruang dahlia, setelah itu ada dua gang dan satu lorong panjang, di ujung lorong ada dua cabang, kanan ke kantin dan kiri menuju poli penyakit dalam.

Nina berjalan agak tergesa, karena perutnya sedang tidak ingin di ajak kompromi dan segera ingin diisi dengan makanan. Ia lewati lorong terakhir menuju kantin, ia agak mempercepat langkahnya, ketika ia berbelok ke arah kantin ia sedikit cerobih dan.....GUBRAK!!!

Ia menabrak seorang gadis berlia, yang agak sedikit marah karena kecerobohan Nina.

“Aduh, maaf de... saya nggak sengaja.” Nina meminta maaf sambil membantu gadis itu berdiri.

Gadis berambut pendek sebatas leher dengan mengenakan kaus katun dan celana jeans itu nyengir kesakitan, sikunya berdarah karena insiden itu. Ia berdiri sambil memegangi siku yang ia rasa sakit.

“Lain kali lebih berhati-hati ya mbak.” Gadis belia itu menasehati.

Nina hanya mengangguk sedih, karena merasa bersalah akan luka yang di terima gadis belia itu, Nina menawarkan untuk mengobatinya, namun gadis itu menolak dengan halus.

“Nggak usah mba, biar luka saya diobati sama om saya saja.” Katanya dengan nada ceria.

“Lho, om kamu kerja di rumah sakit ini juga?” tanya Nina heran.

“Iya, dokter Sebastian dari poli penyakit dalam.” Gadis itu menjelaskan.

“Oh.....ya saya kenal dengan dokter Sebastian, dulu saya pernah jadi asistan dokter Sebastian sebelum saya pindah ke poli anak.”

“Kalau begitu saya permisi dulu ya mbak.” Pamit gadis belia itu.

“Sebentar, kita belum kenalan.” Cegah Nina.

“O..iya.” sambil mengulurkan tangan “Aima, tapi mbak bisa panggil saya Ai aja.” Ai memperkenalkan diri.

“Nina, senang berkenalan dengan mu Ai. Maaf atas kejadian tidak menyenangkan ini ya” kata Nina tulus.

“Iya nggak papa kok kak, udah biasa terjadi. Eh....nggak pa-pa kan Ai panggil kakak, biar akrab ajah.” Tegas Ai tanpa beban.

Nina agak sedikit kaget, Nina agak kikuk dengan sebutan itu. Karena telah lama kata itu tak ia dengar, karena telah hilang bersama hilangnya adiknya.

“Kak....??? Kak Nina?” tegur Ai.

“Eh iya...nggak pa-pa kok.” Nina tersadar dari lamunanya.

“Ok deh, sampai jumpa lagi ya kak Nina.” Ai berlalu meninggalkan Nina.

Nina lalu berbalik untuk kembali ke ruangannya, kini ia tak lagi merasa lapar. Rasa itu tiba-tiba saja lenyap, menguap begitu saja semenjak pertemuannya dengan Aima tadi. Entah mengapa ia merasa nyaman dengan sebutan yang di beri oleh Ai, “Kakak”. Sebuah kata yang telah lama hilang dan nyaris tak pernah ia dengar, dalam perjalanan pulang pun ia masih terus memikirkan pertemuannya yang tiba-tiba dengan Ai, apakah ini sebuah pertanda atau....???,,, ah ia tak ingin menerka-nerka hal yang ia tak tahu pasti apa maknanya. Ia takut jika angan-angannya itu akan berakhir buruk, angan-angan untuk menemukan sebuah kata yang telah lama hilang.

Sh@

to be continue to eps 3.........

terus ikuti kisah serunya.........jangan lewatin ya.......

Kamis, 13 Agustus 2009

sEbuAh kAta yAnG hILaNg ePs.1

Bocah itu memanggil-manggil nya, meneriakkan namanya meminta tolong. Semakin nyata, semakin membuat rasa bersalahnya semakin besar, ia mencoba menarik tangannya dengan erat, seluruh tenaga ia kerahkan, ia merasa tangnnya semakin licin, pegangan tangannya meregang, bocah itu kini semakin panik dan terus berteriak dengan penuh ketakutan. Namun ia tak bisa mempertahankan bocah itu, genggaman tangannya semakin licin, ia berusaha lebih keras untuk tetap mempertahankan tapi tangan bocah itu merosot cepat dari tangannya, ia hilang kendali, mencoba meraih tangan bocah itu namun tak bisa, bocah itu jatuh ke dalam sungai yang curam dan hilang dibawa arus yang deras, dan teriakan bocah itu menggema ditelinganya, semakin keras, semakin dekat, semakin tajam.
“Kakak, tolong aku kak. Kakak.”
Nina terbangun dari tidurnya dengan nafas memburu, keringat bercucuran, jantungnya seolah berdetak lebih kencang dari biasanya. Akhir-akhir ini mimpi itu terus datang dan seolah-olah menginginkan sesuatu yang Nina tak bisa mengartikannya. Ia menyingkapkan selimut tebalnya hendak mengambil segelas air putih, sekembalinya dari dapur ketika menaruh gelas di meja kecil didekat tempat tidurnya Nina terpaku melihat foto dirinya dengan bocah yang ada di dalam mimpinya itu, ia ambil dan ia usap, sedikit lengket dan berdebu.
“Syla.” Bisiknya lirih.
Sh@
Kring!!!!!!!
Alarm jam berdering keras di dekat telinga Nina nyaring, dengan malas ia mematikan dan melihat pukul berapa.
“GAWAT!!” Pekiknya. “Aku kesiangan lagi.” Ia beranjak ke kamar mandi dengan tergesa.
“Sarapan dulu Na.” Kata Mamanya.
“Iya ma, nanti Nina sarapan di Rumah Sakit aja.” Sambil mencium pipi dan tangan mamanya.
“Kamu ini, nanti kamu lupa kalau sudah asyik dengan pasien-pasien mu itu.” Oma Nina menimpali.
“Oma, Nina janji deh nanti beli sarapan di jalan ok, Nina udah telat nih. Nina berangkat dulu semua.”
“Hati-hati nak.” Pesan mamanya.
“Itu anak kebiasaan deh Rin, bangun telat terus.” Oma sedikit mengeluh.
“Nggak tiap hari Ma.” Bela Mama Nina.
“Iya mama tahu Arin, tapi akhir-akhir ini Nina sering bangun telat, Mama khawatir Rin.”
“Iya Ma, Arin perhatikan emang udah dua minggu ini Nina sering telat berangkat kerja, nanti Arin coba tanya deh ma.”
“Iya itu lebih baik.”
tobe continue to eps.2......
Sh@

Senin, 29 Juni 2009

NoW oR NEVER

cerita ini hanya fiktif belaka,, mohon maaf apabila ada kesalahan ketik,,kesamaan nama,,tempat,,atau alur cerita dengan kehidupan pribadi anda semua,,,silahkan menikmati cerpen saya ini..... silahkan tinggalkan komentar apabila berkenan...terima kasih...

Sh@

Dhyvha terkejut karena shirly menggebrak meja kantin di depannya...
"Dhyvha!!! ngalamun aja, kamu ini kebiasaan deh.... ngelamun nggak jelas gitu..."
"Hey,,,bikin jantungan ajah sih..." sambil memasang muka sewot.
"iya maap,,lagi ngalamunin apa sih,,terus ngapain sih mesti ngalamun ngak jelas gitu.."
"hidup itu harus penuh dengan mimpi shyr."
"iya,,tapi kalo mimpi terus kapan jadi nyatanya."
selesai shyrly berbicara ada seorang cowok keren lewat,,dhyvha sampai melotot dibuatnya..
"uh,,cowok itu keren banget deh shyr,,seharian ini dia yang membuat aku terus melamun.."
"hah,,udah deh jangan banyak ngayal,,itu cowok bukan tipe kamu,,dia itu kutu buku,,dan asistan dosen disini"
"tapi dandanannya gaul gitu."
"ya iya dia keren kan karena di dandanin sama ceweknya,,Sinta namanya"
"nama cowok nya shyr,,aku nggak butuh nama ceweknya..sebodo amat dia udah punya cewek atao belum.."
"Namanya chiko,,udah deh, nggak usah ngayal,,chiko itu orangnya setia abiez,,kecuali dia udah di tendang sama si Sinta,,masuk kelas yuuk,,pak Sirait udah dateng tuh"
dasar watak dhyvha yang pantang menyerah,,dia terus berusaha buat bisa kenalan sama yang namanya chiko itu,,dia rela jadi rajin ke perpus cuma buat dapetin simpati dari chiko,,tapi emang dasar chiko itu tipe setia setengah idup,,jadi chiko tetep nggak nengok ke arah dhyvha. hari ke hari,,minggu ke minggu,, bulan ke bulan,,dhyvha terus usaha,,sampe ada suatu kejadian dia liat chiko lagi di palak sama preman kampus,,dan,,dhyvha coba untuk nolong,,tapi apesnya malah dia yang kena tusuk,,nggak parah sih cuma tangannya ajah yang kena,,dan mesti di jait,,nah dari sono mereka mulai kenal,,dan dari sono pula dhyvha tau kalo chiko udah putus sama si sinta anak pak lurah itu..
Sh@
chiko makin lama makin lengket aja sama si dhyvha,, shyrly aja sampe takjub dibuatnya...
"gue acungin jempol aku nih,,semua jempol yang aku punya,,salut atas kegigihan mu untuk deketin si chiko" puji shyrly pas ada di cafe.,,mereka emang sengaja janjian di sana.
"ah biasa ajah kok,,usaha keras,,dan semangat tanpa batas"
"ya gayak lo tuh,,tapi keren juga kamu bisa deketin si chiko dalam waktu singkat.."
"dhyvha" sambil menepuk bahunya bangga.
"Tapi kamu ini serius nggak sih sama si chiko?" shyrly bertanya dengan nada serius.
"aku rasa aku udah mulai sukasama chiko,,

Selasa, 09 Juni 2009

tERuS bERjUaNG

Lahir di Purwokerto tahun 1991 yang di beri nama isneni Nur Hasanah oleh kedua orang tuanya, tak ada yang spesial dari dirinya, sejak kecil hingga SMP tak ada hal yang spesial dalam hidupnya, ia hanya gadis biasa dari keluarga sederhana dari sebuah kota kecil.
semasa SMP ia belajar seperti orang kebanyakan, tak ada prestasi yang menonjol, namun ia aktif dalam berbagai organisasi, ia merasa ingin dikenal orang, ia ingin semua orang tahu dirinya ada, dari OSIS, PMR, Perisai Diri, EDP (English Development Program), sampai organisasi daerah yang diadakan di asrama SMP nya.
Masuk SMA ia memulai lagi dari nol, namun kali ini ia hanya ikut dalam organisasi KIR dan Mading, ia tertarik dalam dunia itu, ia suka bertanya-tanya bak wartawan, dan ia paling suka jadi seksi dokumentasi, karena memotret adalah salah satu kegemarannya.
Pada akhir tahun ia belajar, ia ditawari untuk mengikuti lomba SAINTEK di Jogja bersama dua orang temannya yang lain, ia menerimanya dengan senang hati, ia melakukan berbagai persiapan untuk lomba, seperti belajar, les, pokoknya ia bekerja keras, trial and error.
dan hasilnya cukup memuaskan, ia dan kedua orang temannya berhasil membawa piala juara ke-2 SAINTEK Nasional ke sekolah. semua orang puas dengan hasil yang dicapai oleh mereka, semua orang bangga. Namun, ada satu hal yang membuatnya lebih bahagia, yaitu membuat sang Bunda menangis haru dan bahagia atas prestasinya, salah satu semangatnya untuk menggapai prestasi ini adalah karena ingin membuat sang Bunda tersenyum bangga kepadanya.
Tak hanya karena bundanya, para sahabat dan teman-temannya pun ikut senang, mereka senantiasa memberi suport yang luar biasa, dari sms penyemangat hingga telpon yang makin membakar semangat mereka, jika mereka tidak boleh mengecewakan banyak pihak, mereka harus mendapat hasil maksimal.
setelah lomba itu ia menjalani hari seperti biasa, tak ada hal yang lain kecuali mempersiapkan ujian akhir nasional, ia begitu serius belajar, dan ia menuai hasil yang bagus, lulus dengan nilai yang baik dan tidak mengecewakan.
ia amat bersyukur karenanya ia lagi-lagi mendapat undangan beasiswa dari Universitas swasta di salah satu kota, namun karena terlalu jauh dari kota asalnya, orang tuanya tak mengizinkannya, jadi ia terpaksa membatalkan beasiswa itu karena kecintaannya kepada orang tuanya.
meskipun begitu ia tetap berusaha untuk melanjutkan study nya di kota asalnya, di salah satu Universitas Negeri terkenal. ia berprinsip, LAKUKAN APA YANG BISA KAU LAKUKAN HARI INI ATAU TIDAK SAMA SEKALI, karena tidak ada kesempatan kedua untuk meraih sukses di hari ini.....
apalagi saat itu ia tak sengaja membuka sebuah web (http://www.jokosusilo.com/2009/09/06/7-tips-ampuh-bagi-para-pemula-agar-terus-melaju-di-bisnis-internet/) yang berisi tentang semangat juang dalam mencapai impiandan cara mencapai dan mewujudkannya,,,start action stop dreaming!!!!....semangatnya semakin berkobar dan ia bertekad untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin,,berbagai macam artikel telah ia baca dan tekuni,,

Kamis, 30 April 2009

belum ada judul eps.02

hi-hai,,,akyu datang membawa cerita untuk kalian semua,,semoga cerita kyu ini berkenan di hati anda,,selamat membaca,,,
Sh@
siang hari pada hari minggu,, Niko bersama bonyok tiba dirumah pak lurah,, mereka disambut dengan baik,,ayah Niko menjelaskan panjang kali lebar sama dengan luas tentang semua hal mengenai anaknya ini,, padahal sebelumnya sih udah,, tapi buat konfirmasi ajah,, si bu lurah bersama sang anak, Nesya keluar dari belakang membawa sesajen,, eh makanan dan minuman gitu,, si Niko cuek aja,, nggak ngeliat kearah cewek cantik didepannya itu,, dia asik maenan Handphone,,
setelah bercakap-cakap ke sana dan ke mari,, pak lurah langsung menunjukkan tempat dimana nanti Niko tidur,,si Ayah meyuruh para pesuruh buat masukin barang-barang Niko ke kamar,,setelah semua beres,, ayah Niko berwanti-wanti dan ibunya hanya menangis tersedu sambil memeluk anak satu-satunya ini,,
Sh@
Si Niko meratapi nasibnya, kenapa dia bisa dibuang di desa terpencil kayak gini, sambil memandangi seluruh isi kamar yang dulunya gudang, Niko menghela napas lalu mencoba untuk tidur, karena esok ia harus bangun pagi dan berangkat ke sekolah barunya yang reot.

Rabu, 15 April 2009

pissss......

banyak hal yang menarik skul di MAN 2 PWT tercinta,,,,, aku kenal sama sobat-sobat ku,, ada nunung,,pHie2,,agnes(jojon),, dan temen-temen ku yang gokil lainnya,,,, aku mengikuti banyak kegiatan di skul tercinta ku ini,, ada mading,, rohis(selundupan alias tak resmi,, kadang suka ikutan ajah),, dikenal banyak orang,, dikenal banyak guru,,, aku juga ingin berterima kasih,,, karena karena didikan bapak/ibu guru tercinta ku itu,,, aku juara,, lomba MA tingkat nasional SAINTEK di Jogja bulan september 2008 lalu,,, seneng deh bisa mengharumkan nama skul tercinta.....
dan karena skul di skul ku tercinta ini,, aku bisa ikutan di kelas ketrampilan,, itu lho kelas khusus dengan jurusan masing-masing,,,,jurusan di skulku cuma ada dua,,, ipa&ips,, tapi kalo kelas khusus namanya Ipa&Ips ketrampilan,, basicnya sama pelajaran dikelas ketrampilan sama dengan kelas leguler(Ipa&Ips biasa) ada umum dan agama,, tapi ada pelajaran dan jam tambahan bagi kelas ketrampilan... contohnya pada jam ketrampilan kelas komputer akan langsung pergi ke lab komputer di workshop ketrampilan,,, begitu pula kelas ketrampilan yang lain,,dan kebetulan aku mengambil jurusan komputer....
dua tahun di kelas ketrampilan,, bertatap muka dengan orang yang sama,, tiap hari,, membuat kita semakin akrab,, dan kompak,, kita saling care satu sama lain,, berbagi cerita,, dan berbagai rasa yang lain,,,
wali kelas,,,,
wali kelas kami seorang wanita super,, namanya,, Bu Irhami,, tapi kami sering panggil beliau Bu Ir saja,, saya menyebut beliau wanita super karena beliau itu,, super baik,, super perhatian,, super mom bagi anak didiknya dan juga keluarganya,, beliau telaten dalam mengajr kami,, beliau mengajar mata pelajaran biologi lho,,, beliau ini cerdas dan tangkas,, sabar menghadapi kami yang terkadang bandel,,, oya,, beliau juga sangat disiplin,, dan teliti,,,semuanya harus rapi dan indah dilihat,, karena itulah kelas kami menjadi juara umum kelas paling bersih,,
ketua kelas,,,
Yogi Adi Prasetya,,, sering dipanggil si Yoyog,,, orangna rada gagap,, bayak jerawatnya,, dan satu hal penting,, dia adalah ketua kelas yang nggak punya kharisma yang pernah aku temui,,, aku juga bingung kenapa dia sampai jadi ketua kelas,,, tapi disamping itu,, orangnya baik,, tapi juga rada pelit,, dia juga naksir sobatku nunung,,, pernah nembak tapi ditolak,,, kasihan.....
tapi bagaimanapun dia,, dia adalah ketua kelas yang paling modal,, he..he..piss yog.. dan kami tetep respek sama dia.....
itulah setitik tentang skul tercintaku MAN2PWt,, dan masih banyak lagi kisah lucu dan prestasi yang diraih oleh MANDA ku ini,, yang belum sempat aku critain ke kalian semua,, tapi lain kali aku ceritain lagi deh,, cz takut kepanjangan ci....



 
Copyright 2009 Welcome to Cucuran Hati. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree